Semarang - Mas Jamang. Siapa bilang pohon bakau (mangrove) hanya berfungsi sebagai tumbuhan penahan ombak dan penangkal abrasi.
Ternyata pohon yang banyak hidup di pesisir pantai ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai hal yang dapat menambah pundi-pundi pendapatan warga.
Melalui kelompok bernama Bina Citra Karya Wanita ini, ibu-ibu warga RT 1/RW 1 Kelurahan Mangunharjo, Kecamatan Tugu, Kota Semarang ini mampu menghasilkan pundi-pundi uang dari hasil kreatif mereka.
“Kelompok ini berdiri sejak 2012 lalu. Awalnya diberikan pengarahan oleh anak-anak mahasiswa KeSEMaT Undip (Universitas Diponegoro) dalam pemanfaatan mangrove. Setelah mendapatkan ilmu itu, kami kemudian mengembangkan ide sendiri dan menciptakan berbagai jenis makanan dari buah mangrove yang banyak di daerah kami,” kata Ketua Kelompok Bina Citra Karya Wanita Semarang Mufida kepada KORAN SINDO kemarin.
Saat ini sudah banyak hasil kreasi penganan yang dihasilkan kelompok yang beranggotakan sembilan orang itu, seperti cendol, rempeyek, stik, kerupuk, kue bolu basah maupun kering, kue lumpur, dan berbagai makanan lain dari buah mangrove.
“Harganya bervariasi, mulai yang termurah yakni rempeyek Rp5.000 hingga yang paling mahal itu bolu yakni seharga Rp40.000,” ucapnya. Selengkapnya, baca di sini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar